X

Thursday, December 6, 2018

Grafika Komputer : Transformasi 2 Dimensi

1.       Definisi Transformasi 2 Dimensi
Transformasi dua dimensi adalah suatu model atau bentuk atau teknik-teknik memindahkan atau mengubah nilai posisi objek dalam sistem koordinat dua dimensi. Pemindahan objek ini dapat diartikan sebagai pemindahan titik.
Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mentransformasi gambar yaitu :
·     Transformasi objek
Definisinya adalah mengubah koordinat-koordinat dari tiap-tiap titik di objek dengan beberapa aturan, meninggalkan underlying system koordinat yang tidak bisa di ubah lagi.

·     Transformasi koordinat
Definisinya adalah system koordinat yang baru di buat sebelumnya merupakan semua titik objek dalam system yang baru.

2.       Rumus Transformasi 2 Dimensi
Rumus perhitungan untuk setiap transformasi, yaitu :
a.       Translasi
Rumus yang digunakan, yaitu :
x′ = x + tx
y′ = y + ty

Keterangan :
x′ : koordinat x yang dibentuk setelah translasi
x : koordinat x awal
tx : besarnya translasi (perpindahan) x
y′ : koordinat y yang dibentuk setelah translasi
y : koordinat y awal
ty : besarnya translasi (perpindahan) y
Contoh :
Untuk menggambarkan translasi suatu objek berupa segitiga dengan koordinat A(10,10), B(30,10), dan C(10,30) dengan tx,ty(10,20), tentukan koordinat yang barunya ?

Jawab :
A :
x’=10+10 = 20
y’=10+20 = 30
A’= (20,30)
B :
x’=30+10 = 40
y’=10+20 = 30
B’= (40,30)
C :
x’=10+10 = 20
y’=30+20 = 50
C’= (20,50)



b.      Skala
x′ = x . sx
y′ = y . sy

Keterangan :
x′ : koordinat x yang dibentuk setelah penskalaan
x : koordinat x awal
sx : besarnya penskalaan x
y′ : koordinat y yang dibentuk setelah penskalaan
y : koordinat y awal
sy : besarnya penskalaan y

Contoh :
Untuk menggambarkan skala suatu objek berupa segitiga dengan koordinat A(10,10), B(30,10) dan C(10,30) dengan (sx,sy) (3,2), tentukan koordinat yang barunya ?
Jawab
A :                       X’=10*3 = 30
                            Y’=10*2 = 20
                            A’= (30,20)

B :                        X’=30*3 = 90
                            Y’=10*2 = 20
                            B’= (90,20)

C :                        X’=10*3 = 30
                            Y’=30*2 = 60
                            C’= (30,60)



c.       Rotasi
Jenis perhitungan rotasi berdasarkan sudut putaran, dan pivot point.
1)      Rumus yang digunakan berdasarkan sudut putaran, yaitu :
x′ = x cos θ - y sin θ
y′ = x sin θ + y cos θ

Keterangan :
x′ : koordinat x yang dibentuk setelah penskalaan
x : koordinat x awal
θ : besar sudut
y′ : koordinat y yang dibentuk setelah penskalaan
y : koordinat y awal

2)       Rumus yang digunakan berdasarkan pivot point, yaitu :
x′ = xr + ( x - xr ) cos θ - ( y - yr ) sin θ
y′ = yr + ( x - xr ) sin θ + ( y - yr ) cos θ

Keterangan :
x′ : koordinat x yang dibentuk setelah rotasi
x : koordinat x awal
xr : titik putar x
θ : besar sudut
y′ : koordinat y yang dibentuk setelah penskalaan
y : koordinat y awal
yr : titik putar y

d.      Refleksi
Rumus yang digunakan untuk pencerminan objek ini, yaitu :
1)Terhadap sumbu x
x′ = x
y′ = -y

Keterangan :
x : koordinat x awal
y : koordinat y awal
x′ : koordinat x yang dibentuk setelah pencerminan
y′ : koordinat y yang dibentuk setelah pencerminan

2)Terhadap sumbu y
x′ = -x
y′ = y

Keterangan :
x : koordinat x awal
y : koordinat y awal
x′ : koordinat x yang dibentuk setelah pencerminan
y′ : koordinat y yang dibentuk setelah pencerminan

3)Terhadap sumbu x → y
x′ = -x
y′ = -y

Keterangan :
x : koordinat x awal
y : koordinat y awal
x′ : koordinat x yang dibentuk setelah pencerminan
y′ : koordinat y yang dibentuk setelah pencerminan

4)Terhadap sumbu x = y
x′ = y
y′ = x

Keterangan :
x : koordinat x awal
y : koordinat y awal
x′ : koordinat x yang dibentuk setelah pencerminan
y′ : koordinat y yang dibentuk setelah pencerminan

Shear
Rumus yang digunakan untuk mengubah sisi objek (distorsi), yaitu :
1)Terhadap sumbu x
x′ = x + shx . y
y′ = y

Keterangan :
x : koordinat x awal
y : koordinat y awal
x′ : koordinat x yang dibentuk setelah pencerminan
y′ : koordinat y yang dibentuk setelah pencerminan
shx : shear x
shy : shear y

2)Terhadap sumbu y
y′ = shy . x + y
x′ = x

Keterangan :
x : koordinat x awal
y : koordinat y awal
x′ : koordinat x yang dibentuk setelah pencerminan
y′ : koordinat y yang dibentuk setelah pencerminan
shx : shear x
shy : shear y

Bagikan artikel ke:

Facebook Google+ Twitter

0 comments:

Post a Comment