X

Friday, December 7, 2018

Membuat Text dan Tag Element Selalu Mengikuti Mouse atau Cursor


Hai sobat coding rakitan, kali ini kita akan membahas tentang bagaimana caranya agar suatu text atau element bisa selalu mengikuti mouse pada html. Dalam pembuatan web terkadang kita memerlukan suatu hal menarik yang akan membuat pengunjung terkagum-kagum dengan web yang kita miliki.

Salah satu caranya dengan membuat tulisan bergerak mengikuti mouse kemanapun dia berada. Eits tapi masih di dalam layar browser yah.

Untuk menambahkan cara ini anda memerlukan bantuan library javascript yaitu jquery. Library ini akan sangat membantu kita dalam menyederhanakan kode-kode javascript.

Berikut adalah tampilan yang akan muncul bila anda menjalankan coding di bawah.




Agar bisa menampilkan seperti di atas anda bisa menggunakan kode javascript seperti ini :

<script type="text/javascript">
$('.kotak').mousemove(function(e){
$("#tulisan").css("display", "block");
    $("#tulisan").css({left:e.pageX, top:e.pageY});
    x = e.pageX;
    y = e.pageY;
});
</script>

Class .kotak adalah tag div yang berwarna biru, dimana tag ini akan membatasi agar ketika kursor melewatinya tulisan tidak akan mengikut. Jika anda berniat untuk membuat tulisan mengikut kesemua sisi halaman atau full halaman maka anda bisa mengganti $('.kotak') menjadi $(document). Atau lebih jelasnya seperti ini :


<script type="text/javascript">
$(document).mousemove(function(e){
$("#tulisan").css("display", "block");
    $("#tulisan").css({left:e.pageX, top:e.pageY});
    x = e.pageX;
    y = e.pageY;
});
</script>

Kode lengkap untuk tampilan di atas seperti ini :

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Coding Rakitan</title>
<script src="https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/3.3.1/jquery.min.js"></script>
<style type="text/css">
body{
background: unset;
margin: unset;
}
#tulisan{
padding: 2%;
background: white;
border-radius: 7px;
top: 0;
}.kotak{
width: 500px;
height: 500px;
background-image: linear-gradient(#000c4e, blue);
overflow: hidden;
position: absolute;
}
</style>
</head>
<body>
<div class="kotak">
<div id="tulisan" style="position: absolute;display: none;">
<a>Coding Rakitan</a>
</div>
</div>


<script type="text/javascript">
$('.kotak').mousemove(function(e){
$("#tulisan").css("display", "block");
    $("#tulisan").css({left:e.pageX, top:e.pageY});
    x = e.pageX;
    y = e.pageY;
});
</script>
</body>
</html>

Kode untuk membuat full halaman :


<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Coding Rakitan</title>
<script src="https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/3.3.1/jquery.min.js"></script>
<style type="text/css">
body{
background: red;
margin: unset;
}
#tulisan{
padding: 2%;
background: white;
border-radius: 7px;
top: 0;
}
</style>
</head>
<body>
<div id="tulisan" style="position: absolute;display: none;">
<a>Coding Rakitan</a>
</div>


<script type="text/javascript">
$(document).mousemove(function(e){
$("#tulisan").css("display", "block");
    $("#tulisan").css({left:e.pageX, top:e.pageY});
    x = e.pageX;
    y = e.pageY;
});
</script>
</body>
</html>

Demikian postingan kali ini tentang Membuat Text dan Tag Element Selalu Mengikuti Mouse atau Cursor. Semoga bermanfaat, silahkan tinggalkan komentar anda di bawah tentang postingan atau apa saja tentang blog ini.

Thursday, December 6, 2018

Pengertian Virtual Reality, Kegunaan, Serta Cara Kerja VR

Apa itu Virtual Reality (VR) ?

virtual itu adalah komunikasi (proses penyampaian dan penerimaan pesan) menggunakan (melalui) cyberspace / ruang maya yang bersifat interaktif.

Virtual reality (VR) atau realitas maya mengacu pada simulasi komputer yang dihasilkan dari dunia, atau bagian dari itu, di mana pengguna dibenamkan. Ini mewakili keadaan seni di sistem multimedia, tetapi berkonsentrasi pada indra visual.

Kegunaan VR

Realitas virtual dapat digunakan untuk menghasilkan lingkungan yang meniru dunia kita sehari-hari. Arsitek selalu menggunakan model dan sketsa untuk menunjukkan kepada klien bagaimana sebuah bangunan akan muncul.

Sekarang mereka dapat menggunakan VR untuk membawa klien melalui tur virtual bangunan, terbanglah dari atas, lihatlah dari jalan-jalan di luar, masuki pintu dan berjalan melalui koridor. Teknik serupa digunakan untuk merencanakan dapur dan bahkan taman.

Cara Kerja VR

Pada prinsipnya, user melihat suatu dunia semu yang sebenarnya merupakan gambar-gambar dinamis hasil dari simulasi komputer. Melalui peranti-peranti khusus VR, user dapat berinteraksi dengan dunia semu dan mendapatkan umpan balik yang seolah-olah nyata, baik secara fisik maupun psikologis.

Grafika Komputer : Transformasi 2 Dimensi

1.       Definisi Transformasi 2 Dimensi
Transformasi dua dimensi adalah suatu model atau bentuk atau teknik-teknik memindahkan atau mengubah nilai posisi objek dalam sistem koordinat dua dimensi. Pemindahan objek ini dapat diartikan sebagai pemindahan titik.
Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mentransformasi gambar yaitu :
·     Transformasi objek
Definisinya adalah mengubah koordinat-koordinat dari tiap-tiap titik di objek dengan beberapa aturan, meninggalkan underlying system koordinat yang tidak bisa di ubah lagi.

·     Transformasi koordinat
Definisinya adalah system koordinat yang baru di buat sebelumnya merupakan semua titik objek dalam system yang baru.

2.       Rumus Transformasi 2 Dimensi
Rumus perhitungan untuk setiap transformasi, yaitu :
a.       Translasi
Rumus yang digunakan, yaitu :
x′ = x + tx
y′ = y + ty

Keterangan :
x′ : koordinat x yang dibentuk setelah translasi
x : koordinat x awal
tx : besarnya translasi (perpindahan) x
y′ : koordinat y yang dibentuk setelah translasi
y : koordinat y awal
ty : besarnya translasi (perpindahan) y
Contoh :
Untuk menggambarkan translasi suatu objek berupa segitiga dengan koordinat A(10,10), B(30,10), dan C(10,30) dengan tx,ty(10,20), tentukan koordinat yang barunya ?

Jawab :
A :
x’=10+10 = 20
y’=10+20 = 30
A’= (20,30)
B :
x’=30+10 = 40
y’=10+20 = 30
B’= (40,30)
C :
x’=10+10 = 20
y’=30+20 = 50
C’= (20,50)



b.      Skala
x′ = x . sx
y′ = y . sy

Keterangan :
x′ : koordinat x yang dibentuk setelah penskalaan
x : koordinat x awal
sx : besarnya penskalaan x
y′ : koordinat y yang dibentuk setelah penskalaan
y : koordinat y awal
sy : besarnya penskalaan y

Contoh :
Untuk menggambarkan skala suatu objek berupa segitiga dengan koordinat A(10,10), B(30,10) dan C(10,30) dengan (sx,sy) (3,2), tentukan koordinat yang barunya ?
Jawab
A :                       X’=10*3 = 30
                            Y’=10*2 = 20
                            A’= (30,20)

B :                        X’=30*3 = 90
                            Y’=10*2 = 20
                            B’= (90,20)

C :                        X’=10*3 = 30
                            Y’=30*2 = 60
                            C’= (30,60)



c.       Rotasi
Jenis perhitungan rotasi berdasarkan sudut putaran, dan pivot point.
1)      Rumus yang digunakan berdasarkan sudut putaran, yaitu :
x′ = x cos θ - y sin θ
y′ = x sin θ + y cos θ

Keterangan :
x′ : koordinat x yang dibentuk setelah penskalaan
x : koordinat x awal
θ : besar sudut
y′ : koordinat y yang dibentuk setelah penskalaan
y : koordinat y awal

2)       Rumus yang digunakan berdasarkan pivot point, yaitu :
x′ = xr + ( x - xr ) cos θ - ( y - yr ) sin θ
y′ = yr + ( x - xr ) sin θ + ( y - yr ) cos θ

Keterangan :
x′ : koordinat x yang dibentuk setelah rotasi
x : koordinat x awal
xr : titik putar x
θ : besar sudut
y′ : koordinat y yang dibentuk setelah penskalaan
y : koordinat y awal
yr : titik putar y

d.      Refleksi
Rumus yang digunakan untuk pencerminan objek ini, yaitu :
1)Terhadap sumbu x
x′ = x
y′ = -y

Keterangan :
x : koordinat x awal
y : koordinat y awal
x′ : koordinat x yang dibentuk setelah pencerminan
y′ : koordinat y yang dibentuk setelah pencerminan

2)Terhadap sumbu y
x′ = -x
y′ = y

Keterangan :
x : koordinat x awal
y : koordinat y awal
x′ : koordinat x yang dibentuk setelah pencerminan
y′ : koordinat y yang dibentuk setelah pencerminan

3)Terhadap sumbu x → y
x′ = -x
y′ = -y

Keterangan :
x : koordinat x awal
y : koordinat y awal
x′ : koordinat x yang dibentuk setelah pencerminan
y′ : koordinat y yang dibentuk setelah pencerminan

4)Terhadap sumbu x = y
x′ = y
y′ = x

Keterangan :
x : koordinat x awal
y : koordinat y awal
x′ : koordinat x yang dibentuk setelah pencerminan
y′ : koordinat y yang dibentuk setelah pencerminan

Shear
Rumus yang digunakan untuk mengubah sisi objek (distorsi), yaitu :
1)Terhadap sumbu x
x′ = x + shx . y
y′ = y

Keterangan :
x : koordinat x awal
y : koordinat y awal
x′ : koordinat x yang dibentuk setelah pencerminan
y′ : koordinat y yang dibentuk setelah pencerminan
shx : shear x
shy : shear y

2)Terhadap sumbu y
y′ = shy . x + y
x′ = x

Keterangan :
x : koordinat x awal
y : koordinat y awal
x′ : koordinat x yang dibentuk setelah pencerminan
y′ : koordinat y yang dibentuk setelah pencerminan
shx : shear x
shy : shear y

Kelebihan dan Kekurangan PHP (Personal Home Page)

Kelebihan PHP

Banyak sekali kelebihan yang dimiliki PHP dibandingkan dengan bahasa pemrograman yang lain, Diantaranya :


  • 1. Bisa membuat Web menjadi Dinamis.
  • 2. PHP bersifat Open Source yang berarti dapat digunakan oleh siapa saja secara gratis.
  • 3. Program yang dibuat dengan PHP bisa dijalankan oleh Semua Sistem Operasi karena PHP berjalan secara Web Base yag artinya semua Sistem Operasi bahkan HP yang mempunyai Web Browser dapat menggunakan program PHP.
  • 4. Aplikasi PHP lebih cepat dibandingkan dengan ASP maupun Java.
  • 5. Mendukung banyak paket Database seperti MySQL, Oracle, PostgrSQL, dan lain-lain.
  • 6. Bahasa pemrograman PHP tidak memerlukan Kompilasi / Compile dalam penggunaannya.
  • 7. Banyak Web Server yang mendukung PHP seperti Apache, Lighttpd, IIS dan lain-lain.
  • 8. Pengembangan Aplikasi PHP mudah karena banyak Dokumentasi, Refrensi & Developer yang membantu dalam pengembangannya.
  • 9. Banyak bertebaran Aplikasi & Program PHP yang Gratis & Siap pakai seperti WordPress, PrestaShop, dan lain-lain.



  • Kekurangan PHP

    Selain kelebihan PHP, PHP juga mempunyai kekurangan. Namun masalah kekurangannya sangat sedikit. Diantaranya :


  • 1. PHP Tidak mengenal Package.
  • 2. Jika tidak di encoding, maka kode PHP dabat dibaca semua orang & untuk meng encodingnya dibutuhkan tool dari Zend yang mahal sekali biayanya.
  • 3. PHP memiliki kelemahan keamanan. Jadi Programmer harus jeli & berhati-hati dalam melakukan pemrograman & Konfigurasi PHP.
  • Pengertian dan Sejarah PHP (Personal Home Page)

    PHP adalah singkatan dari Personal Home Page yang merupakan bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak digunakan untuk memprogramkan situs web dinamis. PHP juga dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS.

    PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdroft, seorang programmer C. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Jadi semula PHP digunakannya untuk menghitung jumlah pengunjung di dalam webnya.

    Kemudian ia mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara gratis. Versi ini pertama kali keluar pada tahun 1995. Isinya adalah sekumpulan script PERL yang dibuatnya untuk membuat halaman webnya menjadi dinamis. Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI, kependekan dari Hypertext Preprocessing’/Form Interpreter.

    Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.Kemudian pada tahun 1996 ia mengeluarkan PHP versi 2.0 yang kemampuannya telah dapat mengakses database dan dapat terintegrasi dengan HTML. Pada rilis ini interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C.

    Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.Pada tahun 1998 tepatnya pada tanggal 6 Juni 1998 keluarlah PHP versi 3.0 yang dikeluarkan oleh Rasmus sendiri bersama kelompok pengembang softwarenya.

    PHP versi 4.0 keluar pada tanggal 22 Mei 2000 merupakan versi yang lebih lengkap lagi dibandingkan dengan versi sebelumnya. Perubahan yang paling mendasar pada PHP 4.0 adalah terintegrasinya Zend Engine yang dibuat oleh Zend Suraski dan Andi Gutmans yang merupakan penyempurnaan dari PHP scripting engine. Yang lainnya adalah build in HTTP session, tidak lagi menggunakan library tambahan seperti pada PHP.

    Tujuan dari bahasa scripting ini adalah untuk membuat aplikasi-aplikasi yang dijalankan di atas teknologi web. Dalam hal ini, aplikasi pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan web server.

    PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.  Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.

    Wednesday, December 5, 2018

    Cara Membuat Scroll Pada Web Selalu Berada di Bawah


    Halo sobat coding rakitan, dimanapun kalian berada. Kali ini kita akan belajar bagaimana cara membuat sebuah scroll pada halamanselalu berada di bawah. Cara ini juga saya temukan ketika membuat sebuah aplikasi Web untuk chatingan. Jadi intinya dalam aplikasi yang saya buat itu ketika pesan dikirim dan bertambah ke tampilan pesan maka scroll akan langsung berada di bawah.

    Untuk lebih jelas tentang aplikasi yang sudah saya buat itu bisa anda lihat gambarnya seperti dibawah.



    Agar dapat membuat scroll bar selalu di bwah seperti di atas anda perlu menggunakan bantuan jquery, sebuah library java script yang sangat memudahkan dalam penggunaan javascript. Jquery membuat perintah-perintah umum dalam javascript menjadi lebih singkat sehingga script javascript kita menjadi lebih pendek.

    Berikut perintah untuk membuat scroll selalu di bawah.

    $('#pesan').scrollTop($('#pesan')[0].scrollHeight);

    Ganti id '#pesan' sesuai dengan id elemen dimana tempat scroll bar kalian berada. Sebagai contoh anda bisa melihat di bawah ini penggunaanya.


    • isi 1
    • isi 2
    • isi 3
    • isi 4
    • isi 5
    • isi 6
    • isi 7
    • isi 8
    • isi 9
    • isi 10
    • isi 11
    • isi 12
    • isi 13
    • isi 14

    Coding




    <!DOCTYPE html>
    <html>
    <head>
    <title>Coding Rakitan</title>
    <script src="https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/3.3.1/jquery.min.js"></script>
    <style type="text/css">
    .s{
    width: 100%;
    height: 200px;
    background: #6fc1ad;
    padding: 10px;
    }.scroll{
    background: white;
    width: 90%;
    height: 90%;
    overflow: auto;
    font-size: 20px;
    padding: 5px;

    }
    </style>
    </head>
    <body>
    <div class="s">
    <div class="scroll" id="scroll">
    <ul>
    <li>isi 1</li>
    <li>isi 2</li>
    <li>isi 3</li>
    <li>isi 4</li>
    <li>isi 5</li>
    <li>isi 6</li>
    <li>isi 7</li>
    <li>isi 8</li>
    <li>isi 9</li>
    <li>isi 10</li>
    <li>isi 11</li>
    <li>isi 12</li>
    <li>isi 13</li>
    <li>isi 14</li>
    </ul>
    </div>
    </div>
    <script type="text/javascript">
    $('#scroll').scrollTop($('#scroll')[0].scrollHeight);
    </script>

    </body>
    </html>

    Demikian pembelajaran kali ini semoga sukses selalu. Dan bila ada yang kurang jelas atau belum di pahami silahkan tinggalkan pertanyaan di kolom komentar. Terima kasih.


    Thursday, November 29, 2018

    Cara Membuat Menu Popup Dengan Android Studio


    Halo sobat sekalian kali ini saya ingin membagikan sebuah tutorial untuk anda yang sedang belajar membuat aplikasi android dengan Android Studio. Seperti judul di atas yang akan saya bagikan adalah Cara Membuat Menu popup Dengan Android Studio.

    Membuat menu popup ini saya pelajari ketika membuat aplikasi 'browserku' pada postingan Membuat Aplikasi Android : Browser Internet Layaknya Opera Mini Menggunakan Android Studio.

    Sebelumnya jika anda belum tahu apa itu menu Pop Up, ini adalah menu yang akan muncul bila anda memencet sebuah tombol atau objek, dimana letak menu ini akan muncul sesuai dengan letak objek yang di tekan. Agar tambah paham silahkan lihat beberapa contoh menu popup dari aplikasi-aplikasi android berikut ini :


    Bagaimana sekarang anda pahamkan apa itu menu popup. Nah anda tentunya sudah sering melihat penerapan menu popup ini pada aplikasi-aplikasi besar. Pada contoh gambar di atas saya mengambilnya dari aplikasi Line, Google Drive, dan WhatsApp.

    Persiapan untuk membuat menu popup ini hanya perlu aplikasi AndroidStudio tentunya. Selain itu yang tidak kala penting adalah kemauan anda untuk belajar.

    Sebelum anda membuat menu popup ini ada baiknya anda buat terlebih dahulu menu atas pada android yang sudah saya buatkan postingannya di Cara Membuat Menu Atas atau Top Menu Pada Android Studio. Kenapa anda harus membuatnya, karena pada tutorial membuat menu popup ini kita akan menambahkannya pada menu atas yang telah kita buat.

    Tapi tenang jika anda tidak ingin membuat menu atas, bisa langsung menambahkan objek yang akan menjadi objek klik nantinya. Objek ini bisa berupa button, image button, atau textView, intinya id pada objek itu beri "popup". Sesuai dengan id yang akan kita terapkan pada koding di bawah ini.

    1. Buka project lama kita yaitu "Menu Atas" yang telah dibuat pada postingan Cara Membuat Menu Atas atau Top Menu Pada Android Studio.

    2. Buat layout baru dengan nama "menu_popup" serta root tag isi "menu".

    3. Sekarang anda punya layout baru bernama menu_popup.xml.

    4. Isi menu_popup.xml dengan kode berikut.



    <?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>
    <menu xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
        android:layout_width="match_parent"
        android:layout_height="match_parent">
        <item android:id="@+id/menu_profile"
            android:title="Profile"/>
        <item android:id="@+id/menu_pesan"
            android:title="Pesan"/>
        <item android:id="@+id/menu_pengaturan"
            android:title="Pengaturan"/>
        <item android:id="@+id/menu_keluar"
            android:title="Keluar"/>
    </menu>



    5. Sekarang buka MainActivity.java anda dan isi dengan kode seperti di bawah ini.



    package com.blogspot.codingrakitan.menuatas;

    import android.annotation.SuppressLint;
    import android.support.v7.app.AppCompatActivity;
    import android.os.Bundle;
    import android.view.MenuItem;
    import android.view.View;
    import android.view.Window;
    import android.widget.ImageButton;
    import android.widget.PopupMenu;

    public class MainActivity extends AppCompatActivity {
        private ImageButton imb_popupMenu = null;
        @Override
        protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
            super.onCreate(savedInstanceState);
            //menghilangkan action bar
            this.requestWindowFeature(Window.FEATURE_NO_TITLE);
            getSupportActionBar().hide();

            //menampilkan layout activity_main.xml
            setContentView(R.layout.activity_main);

            imb_popupMenu = findViewById(R.id.popup);
            imb_popupMenu.setOnClickListener(new View.OnClickListener() {
                @Override
                public void onClick(View v) {
                    showPopupMenu(v);
                }
            });
        }

        @SuppressLint("ResourceType")
        private void showPopupMenu(View v) {
            PopupMenu popupMenu = new PopupMenu(this, v);
            //menampilkan layout menu_popup.xml
            popupMenu.inflate(R.layout.menu_popup);
           popupMenu.show();
        }
    }



    6. Coba run aplikasi menggunakan emulator anda. Tampilannya akan nampak seperti di bawah.



    7. Jika anda berniat menambahkan aksi pada saat item menu di klik maka ubah method showPopupMenu seperti dibawah.

    private void showPopupMenu(View v) {
            PopupMenu popupMenu = new PopupMenu(this, v);
            //menampilkan layout menu_popup.xml
            popupMenu.inflate(R.layout.menu_popup);
            //aksi klik
            popupMenu.setOnMenuItemClickListener(new PopupMenu.OnMenuItemClickListener() {
                @Override
                public boolean onMenuItemClick(MenuItem item) {
                    switch (item.getItemId()) {
                        //ketika menu_profile di klik
                        case R.id.menu_profile:
                            //tuliskan aksi disini
                            break;

                        //ketika menu_pesan di klik
                        case R.id.menu_pesan:
                            //tuliskan aksi disini
                            break;

                        //ketika menu_pengaturan di klik
                        case R.id.menu_pengaturan:
                            //tuliskan aksi disini
                            break;

                        //ketika menu_keluar di klik
                        case R.id.menu_keluar:
                            //tuliskan aksi disini
                            break;


                    }
                    return false;
                }
            });
            popupMenu.show();
        }


    Demikian postingan kali ini tentang acara membuat popupmenu di android studio semoga bermanfaat. Silahkan bagikan postingan ini jika dirasa bermanfaat.

    Wednesday, November 28, 2018

    Cara Membuat Menu Atas atau Top Menu Pada Android Studio


    Halo sobat CodingRakitan dimanapun anda berada, semoga anda sehat selalu. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Cara Membuat Menu Atas atau Top Menu Pada Android Studio.

    Menu atas atau menu top tentunya sudah tidak jarang lagi anda lihat. Banyak sekali aplikasi-aplikasi ternama menerapkan menu mereka berada di atas. Berikut contoh aplikasi yang menggunakan menu atas.


    Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk membuat menu ini. Tapi disini kita akan meamnfaatkan objek include yang bisa memanggil layout lain kedalam layout utama kita. Objek ini sudah disediakan Android Studio tinggal anda gunakan.

    Ingat anda bisa mengkreasikan menu atas sesuai dengan keinginan anda. Anda juga bisa mengikuti kreasi saya berikut ini :

    1. Buat sebuah project baru dengan nama "Menu Atas". (Tidak tahu cara membuat project baru kunjungi : Cara Membuat Project Baru di Android Studio).

    2. Untuk keterangan lainnya silahkan isi sebagai berikut :

    • Aplication Name : Menu Atas
    • Company domain : codingrakitan.blogspot.com
    • Phone and Tablet : API 15 : Android 4.0.3 (Ice Cream Sandwich)
    • Add on Activity to Mobile : Empty Activity
    • Activity Name : MainActivity
    • Layout Name : activity_main


    3. Jika sudah masuk ke halaman utama project, maka selanjutnya kita menambahkan ikon-ikon yang diperlukan kedalam drawable. Caranya klik kanan pada drawable --> New --> Vector Asset.


    4. Klik ikon Clip art, lalu cari ikon dan klik "more vert" --> Ok --> Next --> Finish.

    5. Lakukan langkah 3 dan 4 untuk menambahkan ikon lainnya seperti home, serta search. (Silahkan tambahkan sesuai kebutuhan anda).


    6. Klik kanan pada Layout --> New --> XML --> Layout XML File. Beri nama "menu_atas" dengan root tag "LinearLayout", klik finish.



    7. Selanjutnya beralih ke tahap koding silahkan copy dan paste koding dibawah ini kedalam file masing-masing.

    A. menu_atas.xml



    <?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>
    <LinearLayout xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
        xmlns:app="http://schemas.android.com/apk/res-auto"
        xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
        android:layout_width="match_parent"
        android:layout_height="wrap_content"
        android:background="@android:color/holo_orange_dark"
        android:gravity="right"
        android:padding="2dp">

        <ImageButton
            android:id="@+id/home"
            android:layout_width="wrap_content"
            android:layout_height="wrap_content"
            android:background="@android:color/transparent"
            android:padding="10dp"
            app:srcCompat="@drawable/ic_home_black_24dp"
            tools:ignore="VectorDrawableCompat" />

        <ImageButton
            android:id="@+id/search"
            android:layout_width="wrap_content"
            android:layout_height="wrap_content"
            android:background="@android:color/transparent"
            android:padding="10dp"
            app:srcCompat="@drawable/ic_search_black_24dp"
            tools:ignore="VectorDrawableCompat" />

        <ImageButton
            android:id="@+id/popup"
            android:layout_width="wrap_content"
            android:layout_height="wrap_content"
            android:background="@android:color/transparent"
            android:padding="10dp"
            app:srcCompat="@drawable/ic_more_vert_black_24dp"
            tools:ignore="VectorDrawableCompat" />
    </LinearLayout>



    B. activity_main.xml

    <?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>
    <RelativeLayout xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
        xmlns:app="http://schemas.android.com/apk/res-auto"
        xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
        android:layout_width="match_parent"
        android:layout_height="match_parent"
        tools:context=".MainActivity">

        <include
            layout="@layout/menu_atas"
            android:layout_width="match_parent"
            android:layout_height="wrap_content" />
    </RelativeLayout>


    C. MainActivity.java

    package com.blogspot.codingrakitan.menuatas;

    import android.support.v7.app.AppCompatActivity;
    import android.os.Bundle;
    import android.view.Window;

    public class MainActivity extends AppCompatActivity {

        @Override
        protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
            super.onCreate(savedInstanceState);
            //menghilangkan action bar
            this.requestWindowFeature(Window.FEATURE_NO_TITLE);
            getSupportActionBar().hide();

            //menampilkan layout activity_main.xml
            setContentView(R.layout.activity_main);
        }
    }



    Jika sudah selesai silahkan ada run menggunakan emulator atau perangkat android anda sendiri. Disini saya menggunakan emulator genymotion untuk run aplikasi. Lihat hasilnya akan tampil seperti gambar di bawah.



    Baca juga : Cara Membuat Menu Popup Dengan Android Studio (segera)


    Tuesday, November 27, 2018

    Cara Membuat Slide Dengan JavaScript Biasa Tanpa Jquery


    Sesuai dengan judulnya Cara Membuat Slide Dengan JavaScript Biasa Tanpa Jquery. Kali ini kita akan membuat sebuah slide dengan menggunakan kode JavaScript, disini kita tidak akan menggunakan bantuan plugin dan juga Jquery. Kode yang akan kita gunakan benar-benar asli Javascript.

    Membuat sebuah slide pada sebuah website akan membuat daya tarik tersendiri bagi pangunjung yang berkunjung ke website anda. Biasanya slide akan berisi gambar-gambar menarik. Tidak jarang website lain seperti bukalapak menggunakan slide pada halaman utamanya untuk mempromosikan fitur baru mereka.

    Bila anda tertarik maka ini saatnya kita untuk belajar membuat sebuah slide. Yang akan saya ajarkan disini adalah contoh slide sederhana dimana transisi gambar hanya satu fariasi, yaitu gambar bergeser ke kiri.

    Sebelum memulai ada baiknya anda menyiapkan gambar yang akan di jadikan slide terlebih dahulu. Jika sudah silahkan buat sebuah folder dengan nama "Slide", didalam folder slide buat lagi folder dengan nama gambar. Letakkan gambar anda di dalam folder gambar. Sekarang buat sebuah file dengan nama "index.html". Isi index ini sebagai berikut.



    <!DOCTYPE html>
    <html>
    <head>
    <title>Belajar Membuat Slide Dengan Javascript</title>
    <style type="text/css">
    body{
    margin: unset;
    overflow: hidden;
    }
    .utama{
    width: 100%;
    overflow: hidden;
    }.isi{
    width: 50%;
    height: 100%;
    margin: auto;
    overflow: hidden;
    }.isi_gambar{
    width: 25%;
    float: left;
    }.isi2{
    width: 400%;

    }
    .utama img{
    width: 100%;
    float: left;
    }
    </style>
    </head>
    <body>
    <div class="utama">
    <div class="isi">
    <div class="isi2" id="slide">
    <div class="isi_gambar" >
    <img id="slide" src="file:///C:/Users/Samsung/Desktop/membuat_slide_dengan_javaScript/gambar/1.jpg">
    </div>
    <div class="isi_gambar">
    <img id="slide" src="file:///C:/Users/Samsung/Desktop/membuat_slide_dengan_javaScript/gambar/2.jpg">
    </div>
    <div class="isi_gambar">
    <img id="slide" src="file:///C:/Users/Samsung/Desktop/membuat_slide_dengan_javaScript/gambar/3.jpg">
    </div>
    <div class="isi_gambar">
    <img id="slide" src="file:///C:/Users/Samsung/Desktop/membuat_slide_dengan_javaScript/gambar/4.jpg">
    </div>
    </div>

    </div>

    </div>
    <script type="text/javascript">
    var a=-100;
    setInterval(function(){
    if (a!=0) {
    slide = document.getElementById('slide');
    slide.style="margin-left:"+a+"%;transition: 1s ease-in;";
    if (a== -300) {
    a=0;
    }else{
    a=a+-100;
    }
    return a;

    }else{
    slide = document.getElementById('slide');
    slide.style="margin-left:"+a+"%;";
    if (a== -300) {
    a=0;
    }else{
    a=a+-100;
    }
    return a;
    }

    }, 2000);
    </script>
    </body>
    </html>


    Hasilnya akan seperti ini:




    Ingat ganti lokasi pada src="" sesuai dengan lokasi gambar anda. Jika tidak berjalan seperti yang saya terapkan di atas berarti anda perlu melihat apakah lokasi gambar sudah sesuai atau belum. Jika memang sudah sesuai coba periksa lagi koding anda.

    Monday, November 26, 2018

    Belajar Fungsi Dasar Java Script


    Belajar Fungsi Dasar Java Script Setelah mengetahui apa fungsi dari javascript itu sendiri pada postingan Kenali Terlebih Dahulu Apa itu JavaScript ?

    Sekarang mari kita belajar penggunaan fungsi dasar Java Script. Fungsi dasar yang akan kita gunakan seperti :

    1. Onclick
    2. Onmouseenter
    3. Onmouseleave
    4. Ondblclick

    Disini sambil berteori saya akan memberikan script langsung untuk anda yang ingin mencoba langsung penggunaan javascript yang saya maksudkan di atas. Ayo simak penjelasan dibawah :

    1. Onclick

    Fungsi ini berfungsi agar ketika suatu tag di click maka akan terjadi fungsi sesuai dengan yang anda instruksikan pada javascript. Fungsi onclick ini bisa anda gunakan untuk berpindah alamat. Jika biasanya kita bisa menggunakan <a href="http://codingrakitan.blogspot.com">Coding Rakitan</a> maka dengan onclick anda bisa menuliskan <a onclick="window.location='http://codingrakitan.blogspot.com';">Coding Rakitan</a>. Kelebihan dengan menggunakan onclick anda bisa memasangnya pada tag apa saja misalnya tag <div onclick="window.location='http://codingrakitan.blogspot.com';">Coding Rakitan</div> maka fungsi perpindahan alamat itu tetap berjalan.

    Pindah alamat hanya salah satu fungsi dari onclick, fungsi lainnya anda bisa menambahkan style pada tag tertentu. Misalnya seperti contoh dibawah ketika tombol button di klik maka warna akan berubah menjadi merah.

    <!DOCTYPE html>
    <html>
    <head>
    <title></title>
    <style type="text/css">
    .coba{
    width: 100px;
    height: 100px;
    background: yellow;
    }
    </style>
    </head>
    <body>
    <button onclick="klik()">Fungsi Onclick</button>
    <div class="coba" id="coba">

    </div>
    <script type="text/javascript">
    function klik() {
    document.getElementById('coba').style="background:red;";
    }
    </script>
    </body>
    </html>




    Pada kasus di atas, ketika button di klik function "klik()" dimana ini merupakan method yang di instruksikan dalam kode javascript <script type="text/javascript"> function klik() { document.getElementById('coba').style="background:red;"; } </script> . Anda bisa saja menginstruksikan seperti ini <button onclick="document.getElementById('coba').style='background:red;';">Fungsi Onclick</button>. Tetapi itu akan terlihat tidak proporsional, dan tidak cocok bila aksi yang ingin di jalankan lebih dari satu.

    2. Onmouseenter

    Ini menginstruksikan agar suatu fungsi atau function berjalan ketika mouse di arahkan pada tag atau objek yang sudah di pasangkan onmouse enter. Penggunaanya sangat mudah anda hanya tinggal menambahakan seperti ini <a onmouseenter="klik()"></a>. Klik() disini adalah function yang nantinya akan di jalankan, anda bisa membuat nama function sesuai dengan yang anda inginkan.

    <!DOCTYPE html>
    <html>
    <head>
    <title></title>
    <style type="text/css">
    .coba2{
    width: 100px;
    height: 100px;
    background: yellow;
    }
    </style>
    </head>
    <body>
    <button onmouseenter="klik2()">Fungsi Onmouseenter</button>
    <div class="coba2" id="coba2">

    </div>
    <script type="text/javascript">
    function klik2() {
    document.getElementById('coba2').style="background:red;";
    }
    </script>
    </body>
    </html>




    3. Onmouseleave

    Selanjutnya adalah onmouseleave dimana ini adalah kebalikan dari onmouseenter. Function akan berjalan jika mouse atau kursor di pindahkan menjauhi objek yang telah di tentukan. Akan tetapi agar function dapat berjalan, kursor terlebih dahulu harus sudah focus atau berada di objek.

    <!DOCTYPE html>
    <html>
    <head>
    <title></title>
    <style type="text/css">
    .coba3{
    width: 100px;
    height: 100px;
    background: yellow;
    }
    </style>
    </head>
    <body>
    <button onmouseleave="klik3()">Fungsi Onmouseleave</button>
    <div class="coba3" id="coba3">

    </div>
    <script type="text/javascript">
    function klik3() {
    document.getElementById('coba3').style="background:red;";
    }
    </script>
    </body>
    </html>






    4. Ondblclick

    Ondblclick menginstruksikan agar ketika objek di klik dua kali maka function akan berjalan. Anda pengguna komputer pasti sudah tidak asing dengan klik dua kali bukan. Dengan javascript anda bisa memasang instruksi seperti ini pada web anda. Ingat dalam melakukan double klik atau klik dua kali anda harus cepat jangan memberi jeda, bila anda memberi jeda maka program akan membacanya sebagai satu kali klik.



    <!DOCTYPE html>
    <html>
    <head>
    <title></title>
    <style type="text/css">
    .coba4{
    width: 100px;
    height: 100px;
    background: yellow;
    }
    </style>
    </head>
    <body>
    <button ondblclick="klik4()">Fungsi Ondblclick</button>
    <div class="coba4" id="coba4">

    </div>
    <script type="text/javascript">
    function klik4() {
    document.getElementById('coba4').style="background:red;";
    }
    </script>
    </body>
    </html>




    Itulah beberapa fungsi dasar javascript yang harus anda ketahui. Sebanrnya masih banyak lagi, akan tetapi mungkin akan saya bahas lagi di postingan selanjunya. Sekian dan terima kasih.

    Saturday, November 24, 2018

    Cara Pasang Wordpress di Htdoc Xamp


    Halo sobat sekalian, kali ini saya ingin memberikan tutorial tentang cara memasang Wordpress di Htdoc Xamp. Yap tentunya sebelum kita mengonlinekan sebuah web, hal pertama adalah membangunnya, nah dengan memasang Wordpress di Xamp anda bisa membangun wordpress sesuai dengan keinginan anda.

    Wordpress adalah salah satu CMS, yaitu sebuah (Content Management System) yang akan memudahkan pengguna dalam membuat sebuah web. Anda yang tidak bisa koding sekalipun bisa menggunakan CMS untuk membuat web anda. Didalam CMS sudah terdapat fitur admin, untuk mengelola website anda.

    Dari segi keamanan CMS juga sudah tidak perlu diragukan lagi. Apalagi jika CMSnya adalah Wordpress yang merupakan CMS teraman di dunia. Wordpress juga merupakan CMS yang paling banyak di gunakan terutama di Indonesia. Situs website besar seperti website Universitas Indonesia dengan alamat web ui.ac.id saja menggunakan Wordpress.

    Jika anda sudah tertarik menggunakan WOrdpress mari ikuti cara penginstalan CMS ini pada Htdoc Xamp anda.


    1. Download Wordpress di halaman resminya https://wordpress.org/download/ (file dalam bentuk zip).

    2. Extract hasil download tadi kemudian copy isinya kedalam directory Htdoc anda biasanya disini (C:\xampp\htdocs).

    3. Nyalakan Xamp anda, Apache --> start, dan MySQL --> start.

    4. Buka browser Mozilla atau Chrome anda.

    5. Masuk ke http://localhost/phpmyadmin/ lalu buat database baru dengan nama "wordpress" atau terserah nama yang anda suka.

    6. Buka alamat localhost/wordpress/ (wordpress ini sesuai dengan nama folder tadi yang kita pindahkan ke htdoc).

    7. Pilih bahasa Indonesia, atau bahasa Arab bila anda mau.



    8. Klik lets'go.



    9. Silahkan isi Database Name dengan nama database yang telah dibuat pada langkah ke 5. Username, Password, Database Host, dan Table Prefix silahkan sesuaikan dengan gambar kemudian klik submit.



    10. Klik Run the installation.



    11. Isi Site Title sesuai dengan nama website anda. Username, isi dengan username yang akan anda gunakan login ke halaman admin nantinya. Isi password sesuai dengan yang anda inginkan, jika muncul warna merah silahkan centang Confirm use of weak password, agar password yang lemah jiga bisa di index. Isi email dengan email yang aktif. Selanjutnya klik Install Wordpress.



    12. Bila sudah muncul informasi succes seperti gambar di bawah berarti wordpress sudah succes di install. Silahkan klik Log In.



    13. Masukkan username dan password yang sudah anda isi di langkah 7 tadi.

    14. Selamat wordpress anda sudah berhasil di Install. Sekarang saatnya anda berkreasi dengan CMS ini. Oh iya silahkan masuk http://localhost/wordpress/ untuk melihat tampilan web wordpress anda.



    Sekian tutorial kali ini tentang memasang Wordpress di Htdoc Xamp, semoga bermanfaat. Jangan bimbang untuk menyebarkan artikel ini jika dirasa bermanfaat. Sampai jumpa di tutorial lainnya. See you.